BI Guyur Likuiditas Rp 393 T Buat Bank BUMN-BPD

Keterangan Gambar : Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (12/11/2025). (Tangkapan Layar Youtube/TVR Parlemen)
Bank Indonesia (BI) telah menyalurkan insentif kebijakan likuiditas makroprudensial alias KLM senilai Rp 393 triliun kepada bank-bank yang gencar menyalurkan kredit.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, dari total itu, yang tersalurkan ke bank-bank BUMN senilai Rp 173,6 triliun, bank swasta Rp 174,4 triliun, bank pembangunan daerah atau BPD Rp 39,1 triliun, dan kantor cabang bank asing Rp 5,7 triliun.
"Kami telah memberikan insentif kebijakan likuiditas makro prudensial Rp 393 triliun kepada bank-bank yang menyalurkan kredit ke sektor-sektor prioritas," kata Perry saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Baca Lainnya :
- Pemda Tempatkan Dana pada Bank Nasional, Purbaya: Daerah Kering Kan
- Menkeu Purbaya Dorong Pemda Simpan Uang di BPD Masing-masing
- Soal Dana Pemerintah di Bank Jatim, Wagub Emil: Masih Tunggu Finalisasi
- Laba Sejumlah Bank Daerah Tumbuh Positif pada Agustus 2025, Ini Pendorongnya
- Siap Hadapi Era Digital, OJK Dorong BPD Satu Suara Lewat KUB.
Perry menjelaskan, kredit yang tersalurkan hingga mendapatkan insentif berupa pengurangan giro wajib minimum atau GWM itu di antaranya pertanian, perdagangan dan manufaktur, real estate, perumahan rakyat, konstruksi, transportasi, pergudangan, maupun juga khususnya UMKM, ultramikro dan hijau.
"Secara sektoral insentif kebijakan likuiditas kami salurkan kepada sektor-sektor prioritas yang kemudian menjadi pilar dari Asta Cita pemerintah," tegas Perry. (CNBCIndonesia)
.png)






