Kompetisi Makin Ketat, Dana Murah Bank Jakarta Tumbuh 17 Persen: Kabar Baik untuk UMKM

By Operator 1 10 Nov 2025, 11:56:19 WIB BPD SI
Kompetisi Makin Ketat, Dana Murah Bank Jakarta Tumbuh 17 Persen: Kabar Baik untuk UMKM

Di tengah ketatnya bank berebut dana murah, Bank Jakarta boleh berbangga. Sepanjang Januari hingga September 2025, dana pihak ketiga (DPK) dari Bank Jakarta mampu tumbuh 16,9 persen, menjadi Rp74,23 triliun, dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya sebesar Rp63,5 triliun.

Atas capaian tersebut, kata Direktur Utama (Dirut) Bank Jakarta, Agus H Widodo, berdampak kepada naiknya nilai aset perseroan menjadi Rp90,72 triliun. Atau tumbuh 12,37 dibandingkan triwulan III-2024 yang mencapai Rp80,74 triliun.

Di tengah ketatnya kompetisi penghimpunan dana, kata dia, Bank Jakarta fokus memperkuat struktur pendanaan melalui peningkatan dana murah (CASA). Hasilnya, rasio CASA naik signifikan 59,85 persen (yoy).

Baca Lainnya :

"Ini fondasi penting bagi efisiensi biaya dana dan stabilitas likuiditas dalam mendukung ekspansi pembiayaan yang berkelanjutan," kata Agus, Jakarta, dikutip Minggu (9/11/2025).

Banjirnya likuiditas berdampak kepada kemampuan Bank Jakarta dalam menyalurkan kredit, semakin oke. Khususnya kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi urat nadinya perekonomian daerah.

"Pada periode yang sama, penyaluran kredit Bank Jakarta tumbuh solid, terutama segmen UMKM yang naik 16,14 persen menjadi Rp6,62 triliun, sebelumnya Rp5,70 triliun," kata Agus.

Pertumbuhan ini, mencerminkan peran aktif Bank Jakarta dalam mendukung produktivitas ekonomi daerah, melalui penyaluran pembiayaan yang inklusif dan berdampak luas.

Kata Agus, Bank Jakarta terus memperkuat kolaborasi dengan pelaku usaha, terutama UMKM di berbagai sektor produktif, melalui pengembangan produk kredit yang lebih fleksibel dalam tenor, suku bunga, dan skema pembayaran sesuai kebutuhan pelaku usaha.

“Kinerja positif ini merupakan hasil dari komitmen kuat seluruh insan Bank Jakarta untuk tumbuh sebagai Bank Pembangunan Daerah yang kuat, sehat, dan berkelas nasional. Kami terus memperkuat sinergi dengan Pemprov DKI Jakarta dan seluruh ekosistem ekonomi kota untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” jelas Agus.

Sementara, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Jakarta, Basaria Martha Juliana menambahkan, perseroan secara konsisten menjalankan strategi penguatan fundamental, melalui pengelolaan risiko yang prudent, transformasi proses bisnis, dan optimalisasi teknologi digital untuk mendukung akselerasi bisnis yang sehat dan berdaya saing.

“Dari sisi efisiensi, Bank Jakarta terus menjalankan berbagai inisiatif pengelolaan biaya bunga secara optimal, antara lain melalui peningkatan porsi CASA dan penyesuaian suku bunga deposito korporasi. Langkah ini berhasil menurunkan beban bunga sebesar 7,77 persen, hingga September 2025,” ungkap dia.

Selain itu, pengelolaan operational expenditure (opex) juga terus dioptimalkan melalui efisiensi proses bisnis, peningkatan produktivitas tenaga kerja, dan penyelarasan struktur biaya dengan prioritas strategis perusahaan. Upaya ini memperkuat efektivitas operasional sekaligus menjaga ruang untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Hingga triwulan III-2025, lanjutnya, Bank Jakarta berhasil mengoleksi laba bersih Rp520,81 miliar, atau tumbuh 1,46 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp513,23 miliar.

"Pertumbuhan ini terutama ditopang pendapatan bunga bersih yang naik 6,35 persen dari Rp2,03 triliun, menjadi Rp2,16 triliun di triwulan III-2025," pungkasnya.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment